MEDIA DALAM MANAJEMEN BENCANA

1.      4 Berita/Artikel tentang Manajemen Bencana yang Mencakup setiap setiap siklus bencana yaitu:

               (i).            Mitigasi (Mitigation):

·         Media dapat mempengaruhi pemerintah untuk memprioritaskan isu risiko bencana sehingga dapat memperkecil dampak dari bencana. Akhirnya bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat sebelum terjadi bencana.

             (ii).            Kesiapsiagaan (Preparedness):

·         Media dapat memberikan sosialisasi kapada masyarakat terhadap potensi akan terjadinya bencana di suatu daerah sehingga meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sebelum terjadi bencana.                      

           (iii).            Tanggap Darurat (Response):

·         Media dapat memberikan tanda bahaya kepada masyarakat sebagai system peringatan dini, sehingga dapat mengambil langkah yang bersifat taktis dan strategis harus segera dilakukan ketika bencana datang. Pada siklus ini media sangat penting karena untuk meningkatkan respon masyarakat saat terjadi bencana.

           (iv).            Pemulihan:  

·         Media dapat menginformasikan dampak dari bencana telah terjadi, sehingga  pemerintah mengambil sikap untuk memulihkan kondisi masyarakatnya dan NGO ikut membantu korban bencana. Akhirnya masyarakat dapat kembali ke kondisi normal.

2.      Katagori Berita atau Artikel

a.       Media Cetak: Koran, majalah dan jurnal, opini, spanduk, poster.

b.      Media Elektronik: Radio, televisi, dan film. 

c.       Media Online: Cybermedia, internet (situs web). Radio satelit, Handphone, dan BlackBerry.  

3.      Peran dari Berita atau Artikel

a.       Informasi (to inform): Memberikan informasi kepada masyrakat tentang bencana

b.      Mendidik (to educate) : Dari informasi tersebut akan menimbulkan pengetahuan tentang bencana, sehingga mendidik masyarakat untuk melakukan PRB berbasis masyarakat.

c.       Menghibur (to entertain): Dengan adanya informasi dan pengetahuan masyarakat penganangan bencana sehingga masyarakat tidak panik dan sudah siap terhadap kedatangan bencana.

4.      Impact dari Berita atau Artikel

Berita adalah alat hanya digunakan manajemen bencana profesional dan bisa, karena itu, menghasilkan hasil yang positif atau negatif tergantung pada bagaimana ia digunakan.

• Dampak Positif

a.       Media biasanya yang pertama untuk mendefinisikan acara sebagai bencana resmi.
Mereka menginformasikan publik tentang hal itu dan karena itu meningkatkan kesadaran. Kesadaran yang dihasilkan mempengaruhi opini publik tentang bagaimana bencana sedang dikelola dan sering menentukan tingkat perhatian
Pengantar Manajemen Bencana.

b.      media yang menyediakan informasi seketika dan dianggap dipercaya sumber terutama di tingkat lokal, dimana media berita memiliki "kepentingan" di kota rumah. Jaringan terus menerus yang dan cakupan faktual kejadian dan pasca bencana peristiwa dapat membantu pengambilan keputusan dan respon segera setelah bencana, sehingga menyelamatkan nyawa dan properti.

c.       Media adalah sebuah aset yang tak ternilai pada saat bencana dengan
menyebarkan informasi tentang keselamatan publik, memberikan rincian yang berguna rincian tentang bidang-bidang seperti jalan raya dilewati dan garis jatuh utilitas. Penting lainnya masalah kesehatan masyarakat biasanya ditangani oleh
mengeluarkan advisories keamanan air dan memberikan informasi tentang situs
mana bantuan medis yang tersedia untuk publik.

d.      Dengan tidak adanya telepon dan mekanisme lain untuk
berkomunikasi dengan dunia di luar daerah yang terkena, berita
media menyediakan:

·         penduduk terpengaruh dengan informasi yang sangat dibutuhkan dan dunia luar dengan sekilas tentang apa bahwa masyarakat yang terkena dampak
adalah berurusan dengan.

• Dampak Negatif:

   Dengan mengembangkan kesadaran dari kedua aspek positif dan negatif dari cakupan bencana, Anda dapat lebih siap untuk melihat baik cetak dan media elektronik dalam cara yang lebih realistis.

a.        media dapat membesar-besarkan beberapa elemen bencana dan menciptakan
tidak perlu panik.

b.       penggambaran tidak akurat media tentang perilaku manusia selama dan setelah bencana dapat membuat yang sangat dramatis dan menarik, tetapi hanya sebagian
cerita benar. Misalnya, tidak jarang untuk melihat cuplikan dari orang penjarahan setelah bencana di semua jaringan berita, tapi sebagian besar pemirsa mungkin tidak menyadari bahwa semua jaringan yang mencakup toko yang sama dijarah. Akibatnya, orang mungkin merasa bahwa luas dan tak terkendali penjarahan terjadi di daerah ang terkena yang mungkin tidak benar sama semua.

c.       politisi Berpengaruh mungkin memanipulasi media untuk pribadi atau
keuntungan politik. Misalnya, Badai Dean secara signifikan mempengaruhi
Pulau Jamaika beberapa minggu sebelum pemilihan umum 2007. Para
media elektronik secara konsisten menunjukkan anggota politik tertentu
pihak mengeluarkan barang-barang bantuan kepada orang miskin, yang mengirim pesan subliminal bahwa partai politik tersebut lebih responsif terhadap kebutuhan
orang-orang dari yang lain. Kebetulan, partai politik (yang digambarkan dalam cahaya yang positif oleh media) memenangkan pemilu dan sekarang membentuk pemerintah baru Jamaika.

d.      wartawan Berita dapat menyediakan cakupan bias untuk tujuan sensasionalisme dengan menangkap kehancuran yang mengerikan di jalan, memilih untuk mengabaikan bahwa di sisi seberang jalan semua rumah yang utuh dengan kerusakan ringan. Ini semacam "jurnalisme yang tidak bertanggung jawab" dapat menyebabkan untuk penyebaran sumber daya yang tidak perlu dan tidak sesuai

e.       Media perwakilan sering berkumpul di acara profil tinggi menciptakan
luar biasa "kemacetan" di daerah yang terkena. Ini masuknya individu dengan kebutuhan ke daerah sudah terbebani dapat luar biasa, yang mungkin menghambat atau kompromi pencarian dan penyelamatan operasi, membahayakan keselamatan penyelamat dan menghambat penyediaan perawatan dibutuhkan oleh sakit dan cedera kritis.

5.Top of Form